Siapa yang tidak suka gula? Sebuah bumbu penambah rasa makanan yang menghasilkan rasa manis yang membuat kita ketagihan. Seringkali kita mengonsumsi gula saat stress atau sekadar ngemil. Tidak hanya adiktif, gula juga menjadi bahan makanan yang begitu murah dan sangat mudah kita temukan pada berbagai jenis makanan dan minuman (ciki-cikian, wafer, minuman kemasan, dll.) di berbagai toko. Di balik rasanya yang begitu manis dan membuat candu, ternyata gula memiliki sisi pahitnya terutama bagi anak-anak.
Sebenarnya gula itu baik asalkan...
Dikonsumsi secukupnya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan bahwa batas konsumsi gula orang dewasa adalah 50 gram atau empat sendok makan. The American Heart Association (AHA) menyarankan konsumsi gula oleh anak tidak lebih dari 25 gram atau 6 sendok teh gula tambahan per hari. Pemerintah di Inggris Raya merekomendasikan konsumsi gula tambahan bagi anak usia 7-10 tahun tidak boleh lebih dari 24 gram. [1]
Gula sebetulnya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh kita. Salah satunya yang dapat kita rasakan secara langsung adalah mengurangi stress dan mendatangkan rasa kebahagiaan. Manfaat gula lainnya adalah menjadi sumber energi yang menjadi bahan bakar tubuh kita supaya bisa beraktivitas dengan bertenaga. Adapun bagi makanan, gula dapat meningkatkan cita rasa makanan sehingga terasa gurih dan nikmat. Sering kita temukan penggunaan gula dalam berbagai olahan makanan mulai dari makanan berat hingga makanan ringan.
Pahitnya Gula
Siapa sangka, di balik rasanya yang begitu manis gula ternyata begitu berbahaya. Bahkan ada yang mengumpamakan gula sebagai racun yang menghancurkan secara perlahan-lahan sehingga kita tidak menyadarinya. Sudah banyak orang yang merasakan pahitnya gula setelah mereka terkena penyakit diabetes. Hal tersebut disebabkan karena mereka bertahun-tahun menimbun gula di dalam tubuh. Alih-alih menjadi sumber energi, gula yang tidak digunakan (dengan cara beraktivitas aktif seperti berolahraga) akan menumpuk dan menyebabkan berbagai masalah pada tubuh.
Sering kita temui penderita penyakit diabetes yang mayoritas merupakan generasi tua berusia lebih dari 40 tahun. Namun betapa terkejutnya, ternyata penyakit diabetes sudah merambat ke generasi muda dan bahkan ke anak-anak. Saat ditanya, “Bagaimana kamu bisa sampai terkena diabetes di usia se muda itu?” Serempak mereka menjawab, “minuman manis, gula”. Mirisnya beberapa dari mereka harus rutin melakukan cuci darah secara berkala selama hidup mereka.
Menurut CNBC, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa pada tahun 2023 lalu, kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat sejak 2010. Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi mengatakan bahwa kasus diabetes pada anak bahkan bisa lebih tinggi. IDAI mencatat ada sekitar 1.645 anak dari 15 kota besar di Indonesia mengalami diabetes. [2]
Dampak Negatif Gula Pada Anak
Anak cenderung hiperaktif dan agresif
Penurunan daya ingat dan konsentrasi
Obesitas
Diabetes
Anak tidak mampu mengetahui kandungan apa saja yang ada dalam makanan yang mereka konsumsi. Mereka hanya tahu bahwa sesuatu itu enak atau tidak. Sehingga mengatur asupan nutrisi terutama gula pada anak merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua mereka. Gula pada hakikatnya baik bagi tubuh namun ketika dikonsumsi terlalu banyak maka akan menyebabkan banyak masalah baik secara langsung atau pada jangka waktu yang panjang.
Tidak perlu langsung memutus konsumsi gula. Tapi mari perlahan-lahan mulai dari mengurangi konsumsi minuman dan makanan manis di pasaran. Lebih penting lagi, kita harus bisa memberi teladan pada anak untuk hidup lebih sehat. Semoga Allah memberikan kepada kita kesehatan lahir dan batin, aamiin.
Sumber:
- Kemdikbud: https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/mengontrol-konsumsi-gula-anak
- CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230202091237-33-410301/kasus-diabetes-anak-meningkat-70-kali-lipat-kenali-gejalanya
- Alodokter: https://www.alodokter.com/hati-hati-gula-berlebih-dapat-mengganggu-tumbuh-kembang-anak
- Halodoc: https://www.halodoc.com/artikel/benarkah-anak-menjadi-hiperaktif-saat-terlalu-banyak-makan-gula?srsltid=AfmBOopNyL8itiGIRVbgyAq7FvCo5qtlRg_LTjTI3wxWwkDZsQqLZep6
- Halodoc: https://www.halodoc.com/kesehatan/diabetes
- Prudential: https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/kenali-ciri-ciri-diabetes-di-usia-muda/
