Kenapa anak semakin sulit menurut? Ketahui penyebabnya!

kids, children, row-71716.jpg

Memiliki anak yang salih dan salihah merupakan mimpi semua orang tua. Namun sering kita temukan banyak anak yang semakin dewasa justru semakin tidak menurut kepada orang tuanya. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) (2020), Sala satu faktor yang menjadikan anak semakin rewel dan tidak menurut kepada orang tua adalah penggunaan gawai berlebihan dan kurangnya ketegasan orang tua dalam mendidik anak. Lalu, apa penyebab yang mungkin tidak kita ketahui yang menyebabkan anak tidak menurut?

Penyebab anak tidak menurut yang mungkin belum kamu sadari!

baby girl, kid, children-5003421.jpg

1. Kecanduan Handphone

Istilah kecanduan gadget adalah Screen Dependency Disorder (SDD). Menurut sebuah studi baru-baru ini, 30% anak di bawah usia enam bulan di Indonesia sudah terpapar handphone/gawai selama rata-rata 60 menit sehari (BSSN, 2020). Sering kita temukan bahwa anak lebih memilih bermain HP daripada bermain keluar bersama temannya. Hal tersebut membingungkan banyak orang tua karena sangat berbeda dengan hal yang dilakukan para orang tua ketika mereka kecil. Melihat anak bermain dengan senangnya, para orang tua sering menganggap bahwa hal tersebut sebagai sesuatu yang baik. Hal tersebut juga membantu orang tua dalam menenangkan anak selama orang tua beraktifitas. Namun tanpa disadari, penggunaan HP pada anak tanpa aturan yang tegas memiliki ancaman jangka panjang yang sangat berbahaya.

Setiap gambar, video dan audio yang ditampilkan kepada anak akan anak simpan dalam memorinya. Tidak jarang anak juga akan meniru apa yang dia lihat. Anak belum memiliki kemampuan untuk membedakan sesuatu yang baik ditiru dan yang tidak. Jika sesuatu dianggap keren dan menarik, maka kemungkinan besar anak akan menirunya bahkan jika hal tersebut sesuatu yang berbahaya.

Jika orang tua tidak menerapkan peraturan yang ketat kepada anak dalam bermain HP. Seiring berjalannya waktu, anak akan semakin lama menghabiskan waktunya dengan HP. Bahkan tidak jarang anak akan tantrum mengamuk ketika orang tua meminta anak untuk berhenti bermain HP. Para orang tua harus memahami bahwa tantrum pada anak merupakan sesuatu yang normal terutama ketika anak tidak mendapatkan apa yang dia inginkan. Anak akan menangis sejenak dan setelahnya anak akan kembali bermain dan tertawa. Jika orang tua selalu menuruti keinginan anak ketika dia menangis, maka semakin lama anak akan semakin menggunakan teknik tersebut untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

boy, teen, schoolboy-2736659.jpg

2. Selalu menuruti apa yang anak inginkan

Sungguh kebahagiaan yang tiada duanya ketika orang tua melihat anaknya tersenyum dan tertawa bahagia. Orang tua akan melakukan apapun untuk membuat anaknya senang. Namun apakah moms tahu kalau menuruti semua keinginan anak untuk membuatnya bahagia malah akan menimbulkan bahaya yang besar di masa depan?

Selalu menuruti keinginan anak akan menimbulkan berbagai masalah bagi anak di masa depan. Seperti anak akan sulit mengikuti peraturan, anak sulit beradaptasi dengan lingkungan, anak bersifat materialistis dan bahkan anak tidak memiliki rasa syukur atas apa yang ia miliki. 

Saat masih kecil, mungkin orang tua tidak akan keberatan. Namun jika hal tersebut terus berlanjut, anak akan semakin menuntut orang tua dan semakin berani memerintah. Bahkan jika sudah kehilangan kendali, anak akan semakin durhaka kepada orang tuanya dan menganggap bahwa orang tuanya merupakan objek pemuas keinginannya.

Perlu diketahui bahwa menegur anak bukanlah merupakan suatu tindakan kekerasan akan tetapi merupakan bentuk kasih sayang yang nyata dari orang tua kepada anak. Orang tua yang paham, tidak akan membiarkan anaknya berbuat dan meminta sesuatu yang buruk untuknya. 

boy, kid, young-509488.jpg

3. Membenarkan kesalahan anak

Dalam tumbuh kembang anak, tidak jarang anak akan berbuat kesalahan dalam bergaul atau kegiatan sehari-harinya. Sebagai orang tua, kita harus memahamkan kepada anak tentang sesuatu yang salah dan yang benar. Anak harus memahami bahwa ia harus meminta maaf ketika berbuat kesalahan kepada orang lain. 

Sikap orang tua yang selalu memanjakan anaknya akan mendorong anaknya menjadi pribadi yang egois dan tinggi hati. Anak akan kesulitan memahami mengenai konsep sebab-akibat dalam berkehidupan sehingga mendorongnya untuk berbuat seenaknya. “Kamu adalah anak mama yang terbaik” bisa menjadi ungkapan yang meningkatkan kepercayaan diri pada anak namun juga bisa menjadi bumerang jika tidak diimbangi dengan pendidikan yang baik.

infant, hand, small child-3109433.jpg

Lalu apa yang harus dilakukan?

Dalam mendidik anak pasti banyak lika-liku yang dihadapi. Namun jika kita terus bersabar dan meniatkan karena Allah, dengan izin Allah segala proses yang dihadapi akan menjadi ladang pahala yang luar biasa nilainya. Sebagai orang tua kita harus bisa tegas dalam mendidik anak teruatama dalam membekali anak menghadapi era globalisasi saat ini yang begitu banyak rintagan dan bahaya. 

Lebih baik anak menangis saat ini, saat masih dalam dekapan orang tua daripada ia menangis sendiri di masa depan karena ketidaktahuannya dalam menghadapi dunia.

Semangat terus untuk para orang tua hebat di luar sana! Semoga Allah selalu memudahkan segala urusan kita. Aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.

Wassalamualaikum~

Penulis

Muhammad Rizky S

Artikel Terkait

Tanda-tanda Allah SWT Menerima

Bulan suci Ramadhan telah berlalu, tentu kita...

3 Amalan Ringan di Bulan

Dalam menghadapi sesuatu yang besar, kita harus...

Bahaya Besar yang Disebutkan Dalam

Surah An-nas merupakan surah terakhir dalam...

Serunya Super Camp 2024 di

Ketika medengar kata “Camping”...

Keutamaan Nabi Muhammad SAW dari

Sebelum kita membahas kelebihan Nabi Muhammad SAW...

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!